Pembangunan Stadion Comunale yang legendaris dimulai tahun 1932. Stadion tersebut dibangun hanya 7 bulan dan awalnya diberi nama sesuai nama belakang pemimpin fasis Benito Mussolini. Inilah the real stadion yang pertama bagi Juventus. Pertandingan pertama di Stadion Mussolini (foto kiri) dimainkan pada tanggal 14 Mei 1933. Kapasitas stadion tersebut 71.160 tempat duduk dan untuk beberapa tahun merupakan stadion terbesar di Italia. Setelah perang stadion itu diganti namanya menjadi Stadion Comunale (foto kanan). Stadion ini, yang dikemudian hari dikenal dengan nama Stadion Olympic, digunakan sebagai homebase Juventus sampai 1990.

Langkah pertama klub di kancah internasional adalah ketika berpartisipasi Kejuaraan Eropa, cikal bakal Piala Winner Eropa, mencapai semifinal empat kali. Tahun 1947 Gianni Agneli, putra Edoardo yang meninggal secara tragis dalam kecelakaan pesawat terbang tahun 1935, mengambil alih kepemimpinan dan membawa tahun-tahun kejayaan. Waktu itu pemain-pemain bintangnya adalah Carlo Parola, "the Danes" John Hansen dan Praest, dan di atas segalanya adalah Giampiero Boniperti, yang kemudian menjadi pencetak rekor bermain (444 kali) dan pencetak gol terbanyak (177). Juventus memenangi kejuaraan nasional di tahun 1959 dan 1952.

Tahun 1953 Giovanni Agnelli (foto kanan) menjadi presiden klub, posisi yang selama 2 tahun diisi oleh saudaranya Umberto (foto kiri). Siklus baru kejayaan mulai mendatangi: Juve memenangi kejuaraan nasional di tahun 1958, 1960, dan 1961 dengan pemain seperti Omar Sivori dan John Charles, menjadikannya sebagai klub pertama yang memenangi kejuaraan nasional sepuluh kali (tahun 1958) sehingga dianugerahi medali nasional untuk penghargaan di bidang olahraga. Walaupun sebenarnya rival sekota Torino mempunyai stadion sendiri di via Filadelfia, perlahan-lahan akhirnya kemudian klub tersebut pindah dan berbagi stadion Comunale dengan Juventus di tahun 1960.

giampiero_boniperti Juventus kembali menjadi juara di tahun 1967 di bawah presiden klub Vittore Catella, membuka siklus kejayaan dengan pemain bintangnya Giampiero Boniperti (foto sebelah kanan, ketika boniperti menjadi presiden klub) : klub memenangi 9 kali kejuaraan nasional dalam rentang 15 tahun (1972, 1973, 1975, 1977, 1978, 1981, 1982, 1984, 1986) ditambah sukses di ajang internasional: piala UEFA (sukses pertama di tahun 1977), piala Winner (1984), piala Champion, Supercup dan kejuaraan dunia antar klub (1985).

gambar_michel_platini Di tahun-tahun tersebut tim dilatih oleh Vycpalek, Parola, dan yang paling hebat Giovanni Trapattoni. Ini merupakan saat terhebat dalam kejuaraan Italia (dari Zoff sampai Scirea, dari Tardelli sampai Cabrini, dari Causio sampai Paolo Rossi, Gentile, Furino, Anastasi, dan presiden saat ini Roberto Bettega), juga tentunya bintang asing seperti Michel Platini (foto kiri) yang bermain lima musim bersama Juventus dan memenangkan 2 trofi juara hasional, 2 piala Eropa, 1 kejuaraan dunia antarklub, 3 kali topskor dan 3 bola emas.

gambar_stadion_delle_alpi Tahun 1987 kapasitas Stadion Comunale dikurangi menjadi 45 ribu kursi karena alasan keamanan, dan menjadi jelas bahwa Turin membutuhkan stadion baru. Stadion baru Delle Alpi (foto kanan) dibangun di luar pusat kota dan siap untuk menjadi penyelenggaraan Piala Dunia 1990. Penduduk Turin merasa bahwa stadion baru tersebut kurang dalam hal visibilitas, beberapa tempat duduk berjarak 162 meter dari bola dalam momen tertentu. Oleh karena itu stadion tersebut kurang populer, dan Juventus akan membangun kembali stadion tersebut mulai musim panas tahun 2005. Stadion baru Delle Alpi siap digunakan tahun 2007.

Pencapaian luar biasa di era 80-an kemudian menjadi berkurang, namun tahun 1990 Juventus memenangkan Piala UEFA dan menjadi juara Liga Italia sekaligus (di bawah presiden Vittorio Caisotti di Chiusano yang mengambil alih tampuk kepemimpinan dari Boniperti, dan pelatih Dino Zoff) dan kembali diulangi tahun 1993 dengan memenangkan piala UEFA.

la_triade_juventus Tahun 1994, Luciano Moggi, Roberto Bettega dan Antonio Giraudo mengambil alih kepemimpinan klub. Ketiganya terkenal dengan sebutan "La Triade" (foto kiri).

0 comments